Legiun Mangkunegaraan
Saya membuat post ini setelah
saya membaca thread tentang hal ini di kaskus yang dibuat oleh agan
pisangkaramel.Berikut thread dari agan pisangkaramel
Legiun ini adalah legiun pribumi pertama yang diorganisasi secara modern ala Eropa. Nggak cuma pertama di nusantara tapi juga Asia! Bahkan restorasi Meiji dan modernisasi Siam belum mulai.
Baik secara senjata, taktik, perekrutan, seragam dll hampir 100% ala Eropa utamanya Perancis. Mereka tentara profesional yang dilatih secara rutin, berbeda dengan prajurit keraton Surakarta yang direkrut ala wajib militer yaitu merekrut rakyat saat dibutuhkan saja. Legiun Mangkunegaran hanya bisa disaingi oleh prajurit Pakualaman, bedanya prajurit Pakualaman kurang aktif di operasi militer. Saking profesionalnya Legiun Mangkunegaran dilatih Grendee Armee Prancis, Red Coat Inggris dan juga KNIL Belanda di sekolah kemiliteran Soldat Sekul. Bahkan Napoleon memuji kemampuan Legiun Mangkunegaran. Kedekatan keraton jawa dengan Napoleon Bonaparte, sampai dibuat dalam 8 karya sastra, di antaranya Serat Napoliyun Bonaparte, Prabu Bonaparte, Cariyos Napoleon, Babad Napoleyon, Serat Napoleon

Soldat Sekul

"Bapaknya" Legiun Mangkunegara : Mangkunegara II
Sejarah dibentuknya legiun diawali oleh pembentukan prajurit oleh Mangkunegara II tahun 1808 sebanyak 185 perwira dan 1105 personel dengan rincian 2 perwira senior dengan pangkat mayor, 4 perwira letnan ajudan, 9 perwira kapitein, 8 perwira letnan tua, 8 perwira letnan muda, 32 sersan bintara, 62 tamtama kopral, 900 flankier, 200 dragonder (pasukan berkuda), dan 50 steffel. Pada tahun 1825-1830, kekuatannya didukung 1500 personil sampai pada masa PD I pasukannya bertambah jadi 2000. Namun pasca PD I, pasukannya dikurangi hanya tinggal 900an prjurit saja. Walaupun kelihatan sedikit tapi karena dilatih secara profesional mereka lebih tangguh daripada pasukan keraton lainnya.


Apel di alun-alun
Seperti prajurit modern mereka mempunyai korps musik, dokter militer, dan administrasi.

Korps Musik dengan ciri celana hitam
Uniknya aba-aba militer diambil dari bahasa Belanda yang mengalami jawanisasi seperti purwares mares (voorwarts mars) yang berarti maju jalan, gewonepas (gewone pas), yakni jalan biasa, dan geswindepas (gezwinde pas) yang berarti jalan dipercepat.
Ketangguhan Legiun Mangkunegaran dimanfaatkan pasukan Belanda dengan merekrut mereka dalam beberapa operasi militer seperti Perang Aceh dan Perang Diponegoro. Bahkan katanya sampai direkrut untuk PD II.
Legiun ini adalah legiun pribumi pertama yang diorganisasi secara modern ala Eropa. Nggak cuma pertama di nusantara tapi juga Asia! Bahkan restorasi Meiji dan modernisasi Siam belum mulai.
Baik secara senjata, taktik, perekrutan, seragam dll hampir 100% ala Eropa utamanya Perancis. Mereka tentara profesional yang dilatih secara rutin, berbeda dengan prajurit keraton Surakarta yang direkrut ala wajib militer yaitu merekrut rakyat saat dibutuhkan saja. Legiun Mangkunegaran hanya bisa disaingi oleh prajurit Pakualaman, bedanya prajurit Pakualaman kurang aktif di operasi militer. Saking profesionalnya Legiun Mangkunegaran dilatih Grendee Armee Prancis, Red Coat Inggris dan juga KNIL Belanda di sekolah kemiliteran Soldat Sekul. Bahkan Napoleon memuji kemampuan Legiun Mangkunegaran. Kedekatan keraton jawa dengan Napoleon Bonaparte, sampai dibuat dalam 8 karya sastra, di antaranya Serat Napoliyun Bonaparte, Prabu Bonaparte, Cariyos Napoleon, Babad Napoleyon, Serat Napoleon

Soldat Sekul
"Bapaknya" Legiun Mangkunegara : Mangkunegara II
Sejarah dibentuknya legiun diawali oleh pembentukan prajurit oleh Mangkunegara II tahun 1808 sebanyak 185 perwira dan 1105 personel dengan rincian 2 perwira senior dengan pangkat mayor, 4 perwira letnan ajudan, 9 perwira kapitein, 8 perwira letnan tua, 8 perwira letnan muda, 32 sersan bintara, 62 tamtama kopral, 900 flankier, 200 dragonder (pasukan berkuda), dan 50 steffel. Pada tahun 1825-1830, kekuatannya didukung 1500 personil sampai pada masa PD I pasukannya bertambah jadi 2000. Namun pasca PD I, pasukannya dikurangi hanya tinggal 900an prjurit saja. Walaupun kelihatan sedikit tapi karena dilatih secara profesional mereka lebih tangguh daripada pasukan keraton lainnya.


Apel di alun-alun
Seperti prajurit modern mereka mempunyai korps musik, dokter militer, dan administrasi.

Korps Musik dengan ciri celana hitam
Uniknya aba-aba militer diambil dari bahasa Belanda yang mengalami jawanisasi seperti purwares mares (voorwarts mars) yang berarti maju jalan, gewonepas (gewone pas), yakni jalan biasa, dan geswindepas (gezwinde pas) yang berarti jalan dipercepat.
Ketangguhan Legiun Mangkunegaran dimanfaatkan pasukan Belanda dengan merekrut mereka dalam beberapa operasi militer seperti Perang Aceh dan Perang Diponegoro. Bahkan katanya sampai direkrut untuk PD II.
Sejarah
Sebelum menjadi seorang raja, Mangkunegara I atau Raden Mas Said telah
berjuang keluar dari kraton (Kraton Kartasura, Sebelum dipindah akibat geger pecinan ke Surakarta) menentang campur tangan VOC di kraton. Ia bergabung dengan Pasukan China dalam geger pecinan
dan terus berjuang setelahnya. Di medan pertempuran, Ia dikenal sangat
berani dan selalu dapat membunuh musuh yang dihadapinya. Hingga Ia
diberi julukan "Pangeran Sambernyowo".
Perjuangan RM. Said awalnya berbarengan dengan perjuangan Pangeran
Mangkubumi. Tetapi, kemudian Pangeran Mangkubumi bersedia berdamai dan
diberi tanah dan dijadikan raja dengan gelar Hamengkubuwana I yang
bertahta di Yogyakarta. Trahnya tetap memimpin Yogya hingga kini.
Tetapi, RM. Said terus berjuang bersama pasukannya. yang merupakan
embrio dari Legiun Mangkunegaran. Karena kecerdikannya, pasukan RM. Said
selalu menang menghadapi pasukan VOC dan Surakarta serta Yogyakarta.
Pada akhirnya, Ia bersedia berdamai dan diberi tanah lungguh 3000 karsa
di wilayah Laroh, Matesih, Pegunungan Kidul (Saat ini wilayah Kabupaten
Karanganyar dan Wonogiri) serta berhak membangun istana yang berlokasi
di Surakarta Utara (Saat ini Kecamatan Banjarsari, Surakarta) dan
bergelar Mangkunegara I. Sedang pasukannya yang berjuang bersamanya
dijadikan sebuah pasukan kerajaan yang dinamakan Legiun Mangkunegaran.
Pada masa ini, legiun mendapat bantuan pembiayaan pasukan tiap tahunnya
dari VOC sebesar 4000 Real Spanyol. Kemudian, setelah Mangkunegara I
mangkat, secara resmi Gubernur Jendral Daendles mengeluarkan surat
keputusan tentang keberadaan Legiun Mangkunegaran dan pemberian pangkat
kolonel kepada Mangkunegara II beserta tunjangan pembiayaan legiun
sebesar 2000 Real Spanyol.
Setelah Raden Mas Said diangkat menjadai Mangkunagara I, maka keadaan keprajuritan Mangkunagaran sebagai berikut:
Pasukan yang terbentuk dalam perjuangan ditambah lagi dengan :
1. Trunakroda 44 darat, keris, pedang
2. Trunayukada 44 darat, keris, perdang
3. Minakan 44 darat, keris, pedang
4. Tambakbana 44 darat, keris, pedang
5. Tambakbrata 44 darat, keris, pedang
6. Dasawani 44 darat, keris, cengking (memiliki Kerbau 40 ekor)
7. Dasarambat 44 darat, keris, Cengking (memiliki Kerbau 40 ekor)
8. Prangtandang 44 darat, panah, lawung, keris
9. Tirtasana 44 darat, panah, lawung
10. Gunasemita 44 darat, tumbak, sulam, keris
11. Gunatalikrama 44 darat, tumbak, sulam, keris
· Gunan
1. Ciptamiguna 44 darat, panah, keris
2. Sabdamiguna 44 darat, panah, keris
· Dasarata (memelihara Kerbau 40 ekor)
1. Dasamuka 44 darat, tombak separo, senapan separo
2. Nirbita 44 darat, tombak separo, senapan separo
3. Trunaduta 44 darat, tombak, gambuh
4. Handakalawung 44 darat, senapan
5. Trunaduta 44 darat, tombak, gambuh
6. Trunasura 44 darat, tombak, gambuh
7. Handakalawung 44 darat, senapan
8. Handakawatang 44 darat, senapan
9. Kauman 44 darat, bandil
10. Danuwirata 44 darat, bandil
11. Danuwirapaksa 44 darat, bandil
· Madyan
1. Madyautama 44 darat, panah, keris carabali
2. Madyaprabata 44 darat
3. Madyapratala 44 darat
4. Madyaprajangga 44 darat
· Nagungan
1. Katawinangun 44 darat, panah, pentung
2. Purwawinangun 44 darat, panah, pentung
1. Singakurda 88 darat, lawung sulam
2. Brajawani 44 darat, lawung
3. Maradada 44 darat, lawung
4. Prawirarana 44 darat, lawung
5. Prawirasakti 44 darat, lawung
6. Sanaputra 88 berkuda, karbin, keris, anggaran
Prajurit ini memelihara 100 ekor kerbau. Yang pada masa damai digunakan
untuk bertani (membajak sawah) dan di masa perang digunakan untuk
mengangkut senjata, amunisi dan perlengkapan perang lain.
Seperti diatas, prajurit Mangkunegara selalu berjumlah 88 atau 44. Hal
ini dikarenakan angka 8 dalam filosofi jawa adalah angka yang tidak
pernah berujung atau berakhir. Angka 44 dapat diartikan sebagai 4 + 4
yang berjumlah 8.
Legiun Mangkunegaran juga mengenal pasukan bersenjata yang beranggotakan
wanita. Dari awal perjuangan RM Said, sudah terdapat 60 wanita dalam
pasukannya. Dan kemudian setelah bertahta, dikurangi menjadi 44 saja.
Pasukan wanita ini tidak kalah terlatih dengan pasukan pria. Pasukan
wanita ini pun juga selalu turut mengawal Mangkunegara dan juga melayani
Mangkunegara dalam hal umum. Seperti membawa cerutu, memberi
penyambutan, dan lain - lain.
Operasi Militer
Operasi militer pertama adalah saat terdesaknya kedudukan Gubernur
Jendral Janssens di Jawa. Seperti kita ketahui, saat itu Kerajaan
Belanda diduduki oleh Prancis dan Napoleon Bonaparte mengangkat
suadaranya, Louis Napoleon sebagai penguasa Belanda. Saat itu terjadi
perang antara Prancis dan Inggris beserta sekutunya yang disebut Perang
Napoleon atau Perang Koalisi. Perang ini tidak hanya terjadi di Eropa,
tetapi juga di wilayah Jajahannya.
Pasukan Belanda yang telah mundur dari Batavia memilih Semarang,
tepatnya di Jatingaleh untuk bertahan menghadapi Inggris. Disini pasukan
Belanda berkumpul, bersama pasukan dari kerajaan. Menurut komentar
prajurit Eropa, prajurit bantuan kerajaan cukup aneh karena berpakaian
sarung (jarik), serta lebih sibuk mengurus anak serta istri yang dibawa
dan hanya bersenajta keris dan tombak. Dan hanya prajurit Pangeran Prang
Wedono (Legiun) yang terlihat profesional. Hal ini juga terlihat saat
Pasukan Inggris mulai menyerang. Pasukan dari Surakarta dan Yogyakarta
kocar kacir dan mundur. Tetapi pasukan Mangkunegaran tampak kuat dan
tetap berada di posisi dan melindungi pasukan lain yang mundur.
Setelah Inggris menguasai Jawa, legiun sempat dibubarkan. Akan tetapi,
setelah memanasnya kembali perang, Legiun Mangkunegaran diaktifkan
kembali. Legiun Mangkunegaran juga turut menyerbu Kraton Yogyakarta
bersama Pasukan Inggris setelah terjadi perselisihan antara kraton dan
Inggris.
Dimasa Pemerintahan Belanda selanjutnya, Legiun juga turut aktif dalam
beberapa operasi militer. Pada masa ini, dibentuk Tentara Hindia Belanda
atau KNIL. Mangkunegara pun diberi pangkat kolonel KNIL oleh Belanda.
Selama Perang Jawa atau Perang Diponegoro legiun terlibat secara aktif.
Legiun dilibatkan dalam berbagai operasi, seperti di wilayah Klaten,
Yogya, Kotagede dan lain - lain. Legiun Mangkunegaran juga terlibat
dalam Perang Aceh kedua, walaupun hanya menjadi pasukan cadangan. Legiun
juga aktif pada masa perang dunia sebagai pasukan arteliri udara,
pertahanan udara, maupun garnisiun.
Akhir dari Legiun Mangkunegaran terjadi saat PD II,Belanda kalah dan
Jepang masuk Jawa dan legiun dilucuti senjatanya. Legiun berubah menjadi
abdi dalem penjaga Puri Mangkunegaran saja.
Sekian Post dari saya selamat menikmati.See ya next time !
Credit : agan pisangkaramel
Sumber : Kaskus
Operasi Militer
Operasi militer pertama adalah saat terdesaknya kedudukan Gubernur
Jendral Janssens di Jawa. Seperti kita ketahui, saat itu Kerajaan
Belanda diduduki oleh Prancis dan Napoleon Bonaparte mengangkat
suadaranya, Louis Napoleon sebagai penguasa Belanda. Saat itu terjadi
perang antara Prancis dan Inggris beserta sekutunya yang disebut Perang
Napoleon atau Perang Koalisi. Perang ini tidak hanya terjadi di Eropa,
tetapi juga di wilayah Jajahannya.
Pasukan Belanda yang telah mundur dari Batavia memilih Semarang,
tepatnya di Jatingaleh untuk bertahan menghadapi Inggris. Disini pasukan
Belanda berkumpul, bersama pasukan dari kerajaan. Menurut komentar
prajurit Eropa, prajurit bantuan kerajaan cukup aneh karena berpakaian
sarung (jarik), serta lebih sibuk mengurus anak serta istri yang dibawa
dan hanya bersenajta keris dan tombak. Dan hanya prajurit Pangeran Prang
Wedono (Legiun) yang terlihat profesional. Hal ini juga terlihat saat
Pasukan Inggris mulai menyerang. Pasukan dari Surakarta dan Yogyakarta
kocar kacir dan mundur. Tetapi pasukan Mangkunegaran tampak kuat dan
tetap berada di posisi dan melindungi pasukan lain yang mundur.
Setelah Inggris menguasai Jawa, legiun sempat dibubarkan. Akan tetapi,
setelah memanasnya kembali perang, Legiun Mangkunegaran diaktifkan
kembali. Legiun Mangkunegaran juga turut menyerbu Kraton Yogyakarta
bersama Pasukan Inggris setelah terjadi perselisihan antara kraton dan
Inggris.
Dimasa Pemerintahan Belanda selanjutnya, Legiun juga turut aktif dalam
beberapa operasi militer. Pada masa ini, dibentuk Tentara Hindia Belanda
atau KNIL. Mangkunegara pun diberi pangkat kolonel KNIL oleh Belanda.
Selama Perang Jawa atau Perang Diponegoro legiun terlibat secara aktif.
Legiun dilibatkan dalam berbagai operasi, seperti di wilayah Klaten,
Yogya, Kotagede dan lain - lain. Legiun Mangkunegaran juga terlibat
dalam Perang Aceh kedua, walaupun hanya menjadi pasukan cadangan. Legiun
juga aktif pada masa perang dunia sebagai pasukan arteliri udara,
pertahanan udara, maupun garnisiun.
Akhir dari Legiun Mangkunegaran terjadi saat PD II,Belanda kalah dan
Jepang masuk Jawa dan legiun dilucuti senjatanya. Legiun berubah menjadi
abdi dalem penjaga Puri Mangkunegaran saja.
Sekian Post dari saya selamat menikmati.See ya next time !
Sekian Post dari saya selamat menikmati.See ya next time !
Credit : agan pisangkaramel
Sumber : Kaskus
0 comments:
Post a Comment